KONSISTEN
Assalamu'alaikum semuanya. Gimana kabar pembaca hari ini? Semoga kita semua dalam keadaan sehat wal 'afiat serta senantiasa dalam limpahan rahmat dan hidayah Sang Pemilik Semesta aamiin.
Nah di tulisan aku ini, kali ini aku mau nyeritain pengalaman aku ikut webinar motivasi dengan Kak Alvi Syahrin sebagai narasumbernya. Dia adalah seorang penulis yang telah menghasilkan 3 karya, yang dimana ketiga buku karya-karyanya itu masuk ke dalam jajaran "best seller" lho. Masya allah keren banget bukan. Alhamdulillah aku gak nyangka dan bersyukur banget bisa di kasih kesempatan untuk ikutan webinar dengan Kak Alvi sebagai pembicaranya dan ngeliat bagaimana sih rupa dari Kak Alvin. Sesuai dengan tema acaranya, yaitu "Mencari Potensi Diri, Hilangkan Insecurity", di webinar ini Kak Alvi ngebagiin tips-tips untuk mencegah rasa insecure yang sering banget ngehampirin setiap orang, bahkan sekalipun orang yang sudah sukses.
Di webinar itu, aku ingat perkataan Kak Alvi ketika menjelaskan pengalamannya tentang sebuah insecure, ya kurang lebih seperti ini: "Rasa insecure juga pernah hadir dalam hidup saya. Banyak hal-hal yang sebenarnya gak perlu saya khawatirin inilah yang membuat rasa insecure itu datang. Berada di posisi saya sekarang ini justru tidak mudah. Mungkin orang-orang melihat kehidupan saya sudah nyaman, sudah sukses, tapi justru sebenarnya tantangan yang saya hadapi justru semakin besar. Ketika saya mau nerbitin buku saya yang kedua dan ketiga, saya sempet mikir, 'bisakah karya saya yang ini jadi best seller seperti sebelumnya? Bisa nggak ya buku aku yang ini diminati banyak orang seperti sebelumnya? Tapi akhirnya aku sadar kalo pikiran kayak gitu kesan kayaknya aku tuh kayak gak ikhlas nulis buku ini.' Akhirnya saya sadar, rasa insecure ini ya datangnya dari hal-hal yang sebenarnya gak patut untuk kita khawatirin."
Selain bahas soal insecurity, Kak Alvi juga ngebahas soal potensi untuk mengembangkan diri. Ya bagian pembahasan yang paling aku ingat adalah seputar soal "KONSISTEN". Pas bahas soal konsisten ini, Kak Alvi bertanya kepada para peserta webinar, dia bilang: "Apakah kalian saat ini sedang mendalami atau menekuni suatu bidang? Jika ya sudah berapa lama kalian melakukannya? 3 tahun? 5 tahun? Atau sepuluh tahun? Jika kalian masih melakukannya baru dalam waktu 1, 2, atau 3 tahun, itu belum bisa dikatakan konsisten. Tapi ketika kalian melakukannya sudah selama 5 tahun atau lebih barulah bisa dikatakan konsisten. Saya sendiri bisa jadi seorang penulis seperti sekarang ini juga membutuhkan waktu kurang lebih 7 tahun ketika saya memulainya."
Jujur, pas denger Kak Alvi ngebahas soal konsisten ini aku ngerasa tertampar banget. Iya, aku akhirnya jadi sadar ketika kita ingin mengembangkan potensi kita, ketika kita ingin menggapai kesuksesan kita, kita gak akan mudah meraihnya, dan ya kita juga harus melewati proses yang panjang. Lihat aja coba Kak Alvi, dia juga perlu waktu kurang lebih 7 tahun supaya bisa jadi penulis seperti sekarang. Coba bayangin gimana proses perjalanan dia, yang bukan lulusan dari Perguruan Tinggi ternama, yang sulit mencari pekerjaan, lalu mencoba menggali potensi yang ada dalam dirinya dan lalu mengembangkannya sehingga dia bisa menjadi penulis seperti sekarang ini.
Sambil nulis kisah perjalanannya Kak Alvi di atas, aku jadi ingat lagi kisah Thomas Alfa Edison yang gagal sebanyak 1000 kali hingga akhirnya bisa menemukan bola lampu yang dapat kita gunain seperti sekarang ini. Bayangin coba, untuk nyiptain sebuah bola lampu, seorang Thomas. A Edison mengalami kegagalan selama 1000 kali. Coba kalo Thomas gak bangkit dari kegagalannya, kita mungkin gak bakalan ngerasain adanya penerangan seperti sekarang ini. Meskipun telah berulang kali gagal, Thomas ini tetep berusaha dan gak pernah berhenti menyerah sebelum akhirnya dia bisa nyiptain bola lampu yang dapat kita gunakan sekarang ini.
Dan sebenarnya banyak sekali kisah tokoh-tokoh terhebat, tokoh-tokoh yang sukses yang sebelum menggapai impian mereka juga melalui proses dalam jangka waktu yang panjang. Kisah-kisah dari Kak Alvi, Thomas, dan kisah tokoh-tokoh hebat lainnya ini jadi tamparan banget buat aku yang mageran dan suka banget dengan yang serba instan ini. Contohnya kayak nulis blog gini. Dulu pas pertama niat buat blog ini, aku janji sama diri sendiri kalo aku harus rajin upload tulisan, biar banyak manfaat dan faedah yang aku sebarin. Lah sekarang blog nya malah nganggur dan malah sering diisi cuman sama tugas-tugas kuliah doang. Mungkin juga kali yaa kalo blog ini bisa nangis pasti dia bakalan nangis karena dibiarin nganggur dan gak diisi konten yang bermanfaat. Hihi🤭
Ya intinya, aku akhirnya sadar. Kalo kita ingin mengembangkan potensi kita, ingin meraih apa yang kita inginkan dengan potensi yang kita punya, ya kita harus konsisten. Iya, kita gak boleh berhenti untuk terus berlatih dan terus berusaha untuk mengembangkan potensi yang kita miliki. Kalo kita berhenti dan nggak terus mengasah potensi yang kita punya, ya akhirnya kemampuan atau potensi yang kita miliki bakalan nge stuck, gak berkembang, atau bahkan bisa hilang sama sekali karena gak diasah. Contoh yang ada nih dalam kehidupan sehari-hari kita seperti sebuah pisah. Ya, pisau kalau gak diasah akhirnya bakalan jadi tumpul. Bahkan kalo kita biarin terkena hujan, lalu terkena sinar matahari, akhirnya ya jadi berkarat. Sama juga kalo kita gak konsisten mengasah potensi yang kita miliki, ya lama-kelamaan bakalan gak berkembang atau bahkan bisa jadi potensi itu hilang dari dalam diri kita karena kita gak konsisten mengasah potensi yang kita punya.
Sama juga halnya dalam menyebarkan kebaikan, meraih kesuksesan, menciptakan sebuah karya, dan lain sebagainya, kalo kita gak konsisten, karena kita gak sabaran dan lain sebagainya yaa kita gak bakalan bisa meraih semua itu. Itulah kenapa konsistensi sangat penting dan sangat diperlukan ketika kita sedang mengerjakan sesuatu.
Sekian dan terima kasih aku ucapkan kepada para pembaca yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk membaca tulisan dari kegabutan aku yang gak jelas ini.🤭 Semoga kita semua bisa lebih konsisten, lebih produktif lagi, dalam menjalani berbagai aktivitas di kehidupan kita yaa.
Comments
Post a Comment