Mengikhlaskan Cinta

Cinta, ah rasanya sulit sekali menolak kehadirannya. Cinta ini selalu hadir dengan tiba-tiba di dalam hidup kita, tanpa bisa kita duga-duga penyebab datangnya cinta ini. Tiba-tiba saja sebuah perasaan aneh datang dalam kehidupan kita. Tiba-tiba saja muncul getaran aneh, perasaan dag-dig-dug mengguncang jiwa kita, terlebih saat melihat seseorang yang telah membawa warna baru dalam hidup kita. Hingga akhirnya kita pun menyadari bahwa kita telah jatuh cinta. 

Ketika kita telah jatuh cinta pada seseorang, hadirnya seseorang tersebut begitu banyak membawa perubahan dalam diri kita. Berdebar rasanya jantung kita ketika melihat dirinya, entah kenapa ketika berada didekatnya hati kita selalu merasa senang. Ada saja getaran-getaran di dalam jiwa kita yang selalu membuat kita rindu ingin berjumpa dengannya. Hingga akhirnya kita pun ingin terus selalu berada didekatnya.

Tanpa sadar, kita jadi terus melamunkan dirinya, membayangkan dirinya yang datang mengungkapkan kata cinta. Lalu mengajakmu bepergian dengan mengelilingi kota. Tak lupa juga kalian mampir ke warung pedagang kaki lima yang ada di pinggir jalan. Sambil menikmati kuliner yang disajikan, dia pun mengungkapkan betapa dirinya juga merindukanmu. Tanpa terasa waktu terus berjalan hingga malam pun semakin larut. Kalian pun memutuskan pulang. Di tengah perjalanan, dia memintamu untuk memeluk pinggangnya, “biar tidak terjatuh.” Begitu katanya untuk memastikan kondisimu tetap aman di boncengannya. Hingga akhirnya, kalian sudah sampai di rumahmu. Kini kalian pun saling mengucapkan salam perpisahan. Kau pun segera membersihkan dirimu dan bergegas menuju pembaringanmu. Sebelum tidur, kau pun membayangkan hari-hari yang telah kau lewati bersamanya hingga akhirnya kau dapat memejamkan mata dan tertidur pulas.

          Hingga akhirnya tiba-tiba terdengar suara, “Gubrak!!!” Kau pun mengelus pinggangmu yang sakit karena terjatuh dari tempat tidurmu. Sambil mengelus pinggangmu kau pun sadar, betapa indahnya mimpimu hari ini. Kau pun berandai-andai semoga saja mimpimu menjadi kenyataan. Tapi hingga kini, belum ada sinyal-sinyal yang dikirimkan kepadamu. Bahkan sampai saat ini kalian pun belum ada bercakap-cakap. Kau pun merasa heran. 

“Apakah dia tidak mencintaiku?”  

“Bukankah dia sering memperhatikanku?

“Bukankah dia sering menggangguku untuk mendapatkan perhatianku?” 

“Tapi kenapa dia kini malah seolah-olah menghindariku?”

Dalam lamunanmu, kau pun merasa heran dan berpikir kenapa akhir-akhir ini dia menjauhimu. Mengapa di saat ingin menemuinya tapi dia malah menjauh. Mengapa ketika telah memberinya perhatian dia malah bersikap mengacuhkan. Mengapa begitu memedulikannya dia malah bersikap tidak peduli. Kenapa dia bersikap begitu. 

Tapi sayangnya kita sering kali lupa. Ketika kita telah jatuh cinta, kita harus siap merasakan indahnya cinta dan sakitnya ketika kita terjatuh. Kita lupa bahwa ketika jatuh cinta, kita tak hanya menikmati manisnya rasa cinta. Tapi kita juga harus siap terjatuh karena cinta kita. Ya, terjatuh karena cinta kita mengkhianati kita, cinta yang kita miliki telah melukai kita, atau bahkan cinta yang kita miliki tidak terbalaskan sama sekali. Itulah konsekuensi yang harus kita terima ketika kita telah jatuh cinta.

Sudahlah, tak usah berlarut-larut dalam kesedihan yang ditorehkan oleh cinta. Tak semua yang kita harapkan akan berjalan sesuai yang kita inginkan. Begitu pun dengan cinta. Tiba-tiba saja cinta itu mengkhianati kita. Tiba-tiba saja cinta itu melukai kita. Dan tanpa disangka cinta kita tidak pernah terbalaskan. Kamu tahu kenapa Sang Pemilik Cinta ini menghadirkan kesedihan ketika jatuh cinta? Karena Sang Pemilik Cinta tak ingin dirimu melabuhkan hati kepada cinta yang salah. Dia tidak ingin dirimu berharap kepada selain diri-Nya. 

Sulit rasanya menghapus bayang-bayang orang yang kita cintai dari kehidupan kita. Sulit rasanya memang menerima takdir atas cinta yang telah mengkhianati kita. Sakit memang ketika cinta kita harus bertepuk sebelah tangan. Tapi bagaimanapun  cinta telah menyakitimu, telah memberikan kesedihan dalam hidupmu, telah menorehkan kekecewaan dalam hatimu, kau tidak boleh membiarkan dirimu menjadi lemah karena cinta. Karena dari segala kepedihan dari cinta yang kita rasakan ini, banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil. Kita jadi bisa lebih menghargai sebuah perasaan dan pengorbanan. Kita jadi bisa belajar untuk setia karena kita merasakan sendiri betapa sakitnya sebuah pengkhianatan. Lihat, dari kesedihan yang hadir dalam hidup kita ini membawa pelajaran yang  luar biasa bukan dalam hidup kita.

Memang sulit rasanya melepaskan cinta. Sulit rasanya menghapus bayangan sosok yang kita cintai. Tak usah memaksakan diri untuk melupakan kenangan yang menyelimuti diri kita. Belajarlah untuk merelakan apa yang sudah terjadi. Seberapa keras pun usaha kita untuk menjauhi masa lalu, tetap saja masa lalu itu adalah bagian dari kehidupan yang telah kita jalani. Karena tanpa kita sadari, banyak sekali hal yang kita bisa pelajari dari masa lalu yang bisa jadi belum tentu kita dapatkan di masa depan. Belajarlah untuk mengikhlaskan cinta. Karena cinta kan tidak harus saling memiliki. Justru pengorbanan itu bisa kita rasakan ketika kita saling mengikhlaskan. Yakinlah, rencana Sang Pemilik Cinta sangat lah indah. Meskipun kita tidak jadi dipersatukan dengan sosok yang kita cinta, pasti Sang Pemilik Cinta mempertemukan sosok terbaik di dalam kehidupan kita.


Comments

Popular posts from this blog

Pertemuan dan Petualangan

The Behind Story of Mudik 2023

Merayakan Iduladha Sebagai Momentum Pengorbanan Untuk Diri dan Bumi